Kisah Qabil dan Habil

Pada postingan pertama ini saya akan memposting tentang cerita Qobil dan Habil. Cerita ini mengisahkan  tentang seorang saudara laki-laki yang karena sifat iri nya pada saudara yang lain, telah tega membunuh saudaranya itu sendiri. Dan mereka (Qobil dan Habil) adalah anak dari nabi pertama yaitu Nabi Adam AS. Semua ini dapat terjadi karena bujukan setan yang tidak bisa dia lawan, sehingga dia dengan mudahnya membunuh saudaranya sendiri. 



Kisah Qabil dan Habil.......

Pada tahun pertama Adam dipertemukan dengan Hawa, Hawa melahirkan sepasang anak kembar, lelaki dan perempuan. Si lelaki bernama Qabil, dan yang perempuan diberi nama Iqlimah.

Pada tahun berikutnya lahir lagi sepasang anak kembar lagi, yaitu Habil dan Labuda. Nabi Adam dan Hawa berharap dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu yang berkembang mengisi bumi allah.

Dibawah asuhan ayah ibunya yang penuh cinta kasih,tumbuhlah keempat anak itu dangan cepatnya. Nabi Adam dan Hawa tidak membeda-bedakan kasih sayang di antara anak-anaknya.yang perempuan dididik sesuai kodrat wanita yaitu menolong ibu dan mengurus rumah tangga dan melalukan hal-hal yang menjadi tugas wanita. Sedang yang laki-laki mencari nafkah sesuai dengan bakat masing-masing. Qabil berusaha dalam bidang pertanian. dan Habil  berusaha dibidang peternakan.

Ketika menginjak usia dewasa Allah memberi prtunjuk kepada nabi Adam agar mengawinkan putra putrinya. Qabil dikawinkan dengan adik Habil yang bernama Labuda sedangka Habil dikawinkan dengan adiknya Qabil yang bernama Iqlimah. Inilah syariat yang telah ditentukan Allah. Cara ini disampaikan nabi Adam kepada putra putrinya. Namun Qabil menolak mentah-mentah. Ia tidak mau dikawinkan dengan Labuda yang berwajah jelek ,tidak secantik adiknya sendiri yaitu Iqlimah. 

Rupanya Qabil telah termakan bujukan iblis. Ia telah memperturutkan hawa nafsu dari pada akalnya. Ia tidak mau menerima syariat yang ditetapkan nabi Adam. 

Nabi adam adalah ayah yang bijaksana. Ia telah menasehati Qabil agar menerima keputusan yang berasal dari Allah, namun Qabil tetap menolak. Akhirnya nabi Adam memerintahkan kepada Qabil dan Habil mempersembahkan qurban. Biarlah Allah sendiri yang akan menentukan masalah itu.

Maka dangan disaksikan seluruh anggota keluarga nabi Adam, Qabil dan Habil mempersembahkan qurban di atas bukit. Qabil mempersembahkan hasil pertanianya. Ia sengaja memilih hasil panen gandum yang  jelek. Sedang Hbil mempersembahkan seekor kambing yang terbaik dan yang paling ia sayangi.

Dengan berdebat-debat mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudian tampaklah api besar menyambar kambing persembahan Habil, sedangkan gandum tetap utuh berarti qurbanya tidak diterima.   

Qabil sangat kecewa melihat kenyataan itu. Ia terpaksa menerima keputusan itu walau diam-diam hatinya tetap tak menerimanya. Maka berlangsunglah perkawinan itu. Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlimah.

Qabil berusaha memendam rasa kecewa dan sakit hatinya selama beberapa tahun,akhirnya ia tak bisa menahan diri. Pada suatu hari ia mendatangi Habil yang berapa di peternakannya. Iblis telah merasuki jiwanya. Pada saat Habil lengah ia memukulnya dengan tongkat besar. Tepat di kepala Habil. Habil pun mati

Seluruh alam seakan merasa duka atas kematian Habil. Sedang Qabil merasa kebingungan. Ia tidak tau harus diapakan mayat saudaranya itu. Ia berjalan kesana-kemari sambil membawa jenazah adiknya. Ia mulai menyesal. Air matanyapun berlinang 
Allah memberi ilham kepada Qabil melalui sepasang burung gagak. Ada sepasang burung gagak yang hendak berebut untuk makan mayat Habil. Kedua burung itu bertarung sampai salah satunya mati. Burung gagak yang masih hidup lalu menggali lubang dengan paruhnya kemudian memasukan gagak yang mati kedalam lubang itu dan menimbunya 

Sesudah mengubur mayat Habil, Qabil masih merasa kebingungan. sehingga ia tidak berani pulang, ayahnya pasti akan menanyakan kemana perginya Habil. Rasa berdosa telah membuatnya ketakutan sendiri.

Terlebih dari puncak sebuah bukit ia melihat ayahnya datang menghampiri. Qabil makin ketakutan. Akhirnya ia melarikn diri. Ia masuk ke hutan,mendaki gunung dan menuruni jurang.

Nabi Adam dan Hawa sangat bersedih  atas kejadian itu. Namun ia pasrah kepada Allah dan menerima sebagai takdir dan kehendakanya. ia memohon agar dikaruniai kesabaran dan keteguhan iman dan kesadaran bertaubat serta beristighfar memohon pengampunan bagi putranya Qabil.  

"Qobil adalah orang pertama yang melakukan pembunuhan, dan perbuatan ini telah diwariskannya pada sejarah manusia. Ratusan bahkan ribuan Qobil terus muncul sepanjang waktu, pembunuhan tanpa ampun atau rasa belas kasihan. Qobil2 juga telah menemukan alat pembunuhan masal, yang tanpa pilih sasaran, membunuh banyak pria, wanita bahkan anak-anak yang tidak berdosa. Setiap orang yang melakukan mereka merasa yakin telah melakukan hal yang benar dan sah. mereka telah mewarisi sifat dan karakter dari Qobil. Ini adalah takdir umat manusia hingga hari pembalasan"

Article :

Posting Lebih Baru

Leave a Reply